Sejarah Singkat Berdirinya Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berpusat di sebelah timur Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur. Kerajaan Singasari berdiri selama 70 tahun, yaitu antara tahun 1222-1292 Masehi.

Kerajaan ini dikenal dengan pertarungan politik berdarah antar saudara dalam memperebutkan takhta. Namun Kerajaan Singasari juga telah menorehkan catatan sejarah kejayaan di bawah Kertanagara, rajanya yang terakhir dan paling sukses.

Di bawah kepemimpinannya, wilayah kekuasaan Singasari meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sumatera dan Semenanjung Malaya, hingga sebagian dari Kalimantan, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku.

Tak hanya wilayah kekuasaan, kerajaan ini menguasai jalur perdagangan dan maritim dari Selat Malaka hingga Kepulauan Maluku. Selain itu, Kerajaan Singasari juga berhasil mengusir ancaman Kubilai Khan, kaisar Mongolia saat itu. Ini adalah prestasi yang membanggakan karena tidak banyak daerah di Asia yang berhasil melakukannya.

Ada banyak peninggalan Kerajaan Singasari, di antaranya yaitu Candi Kidal, Candi Singasari, Candi Jago, Prasasti Singasari, dan Prasasti Malurung.

Jika kita lihat sejarahnya, Kerajaan Singasari didahului oleh Kerajaan Kadiri dan digantikan oleh Kerajaan Majapahit. Nama Kerajaan Singasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel dengan ibukota bernama Kutaraja.

Pada tahun 1253, nama ibu kota tersebut diubah menjadi Singasari. Akhirnya Singasari justru lebih dikenal daripada Tumapel sebagai nama kerajaan.

Kitab Pararaton dan Nagarakretagama banyak dijadikan acuan dalam menelusuri tapak tilas Kerajaan Singasari. Ada beberapa perbedaan dalam silsilah penguasa Singasari di antara kedua karya sastra ini.

Versi Pararaton, yang lebih dikenal, menyebut Ken Arok sebagai pendiri Singasari. Dalam versi ini, Ken Arok awalnya adalah rakyat biasa yang hidup di Tumapel.

Saat itu, Tumapel adalah daerah di bawah kekuasaan Kerajaan Kadiri. Ia bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung, seorang akuwu atau setara camat di Tumapel.

Namun ia akhirnya malah membunuh Tunggul Ametung karena menginginkan istrinya yang terkenal cantik, yaitu Ken Dedes.

Ken Arok pun menjadi akuwu Tumapel yang baru. Tak puas, ia mendirikan Kerajaan Tumapel yang memisahkan diri dari Kadiri. Hebatnya, ia berhasil menaklukkan Raja Kertajaya dari Kadiri dengan dibantu oleh para brahmana yang berseteru dengan sang raja.

Ken Arok pun menjadi raja pertama Singasari di usianya yang ke-40. Ia bertakhta selama 25 tahun sebelum akhirnya dibunuh oleh Anusapati, anak Tunggul Ametung, di tahun 1247 Masehi.

Balas dendam antar saudara ini berlanjut ketika Anusapati dibunuh oleh Tohjaya, anak Ken Arok, setelah bertakhta hanya selama 2 tahun.

Ternyata Tohjaya hanya dapat menikmati kekuasaan selama beberapa bulan sebelum digulingkan oleh keponakannya Wisnuwardhana, anak Anusapati, dan Narasingamurti, cucu Ken Arok.

Wisnuwardhana bertakhta hingga 22 tahun, dan digantikan oleh putranya Kertanagara secara damai. Di bawah kepemimpinan Kertanagara, Singasari makin sejahtera dan berkembang.

Dari masyarakat sekitar Sungai Brantas yang bergantung pada pertanian, Kerajaan Singasari berhasil membangun bidang pelayaran dan perdagangan yang kuat.

Mereka menguasai perdagangan rempah, beras, emas, hingga kayu cendana. Kesuksesan Singasari terdengar hingga telinga Kubilai Khan yang kemudian menuntut Singasari untuk menjadi daerah bawahannya.

Untuk mengatasi ancaman Khan, Singasari menjalin kerjasama internasional dengan Kerajaan Champa atau Vietnam.

Namun nahas, akibat terlalu banyak mengirim pasukan ke luar Jawa, pertahanan dalam negeri jadi melemah. Jayakatwang, bupati Gelanggelang, memberontak dan berhasil membunuh Kertanagara di istananya pada tahun 1292.

Jayakatwang mengakhiri riwayat Kerajaan Singasari, dan mengumumkan dirinya sendiri sebagai raja Kadiri.

Masa kekuasaan Jayakatwang tidak bertahan lama. Dirinya dikalahkan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanagara yang memanfaatkan kedatangan pasukan Kubilai Khan di tahun 1293.

Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit, yang merupakan kelanjutan dari Singasari. Ia menyatakan diri sebagai anggota Dinasti Rajasa yang dimulai oleh Ken Arok.

Baca juga: Sejarah Singkat Demak Kesultanan Islam Pertama Di Pulau Jawa