Tugas 3 Filsafat Bisnis/ADBI4449 Universitas Terbuka
1. Jelaskan pentingnya nilai materialisme dan spiritualisme, kemudian berikan contoh bisnis yang menunjukkan perbedaan penerapan kedua nilai tersebut dalam bisnis.
Makna nilai materialisme dalam bisnis hanyalah
bisnis berorientasi uang yang mendasari praktik bisnis kapitalisme modern.
Karena modal saham suatu perusahaan adalah uang. Menggunakan analogi bahwa uang
itu seperti darah untuk bisnis. Upaya mengumpulkan uang dengan pengertian bahwa
uang menggambarkan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran.
Namun, tujuan bisnis semacam itu sangat berbahaya.
Pentingnya Nilai Spiritualisme. Secara bahasa, spiritualitas berarti “yang
hubungannya dengan spirit”, “milik yang sakral atau berkaitan dengan fenomena
atau mahluk gaib. Spiritualitas berarti vitalitas, status sakral dan hubungan
dengan Tuhan sebagai prima causa. Spiritualitas mengacu pada nilai – nilai
luhur yang berasal dari kekuatan di luar diri yang suci, agung dan penuh
kebaikan. Dalam bisnis, spiritualitas yang bersifat metafisik (tidak dapat
diasimilasi oleh panca indera), misalnya membangun ruang-ruang religi pada
bangunan komersial yang dapat membawa kejernihan, memiliki kelebihan . Banyak
pengusaha yang memiliki visi ke depan ingin membangun ruang-ruang yang
mendukung terwujudnya aspek spiritual.
Kerohanian mampu menekan hasrat materialisme, yaitu
pemahaman bahwa kepemilikan benda-benda material sangat penting bagi seseorang
dalam mengejar kebahagiaan.Kerohanian juga merupakan modal yang ampuh untuk
menghadapi tantangan dan hambatan bisnis. Seseorang yang spiritualitas adalah
orang yang tangguh ketika usahanya lambat atau bahkan bangkrut. Seorang
pebisnis yang memiliki spiritualitas yang baik akan tabah ketika dihadapkan
pada kondisi “makmur” yang menimpanya dan selalu mengingat betapa sulitnya
memulai bisnis, sehingga ia menjalankan bisnisnya dengan serius.
2. Mengapa tindakan bisnis pada dasarnya diarahkan untuk menghargai sumber daya alam (SDA) dan memperkuat sumber daya manusia? Jelaskan pendapatmu
Menurut pendapat saya, perilaku bisnis harus
berorientasi pada penghormatan terhadap sumber daya alam dan penguatan sumber
daya manusia, karena kerusakan tanah, laut, dan saluran air dipandang dan
dialami sebagai ancaman terhadap eksistensi manusia. Ketika akses terhadap
sumber daya alam terbuka dan tidak tetap, setiap pengguna terus memaksimalkan
kepentingan pribadinya untuk mengeksploitasi sumber daya alam tersebut.
Setiap pengguna mencoba untuk mendapatkan lebih banyak
keuntungan. Namun, risiko ditanggung oleh seluruh masyarakat yang memanfaatkan
sumber daya alam tersebut. Dengan memperhatikan perkembangan hubungan
internasional, khususnya program pembangunan berkelanjutan, banyak peluang
bisnis yang dapat dikembangkan. Kasus ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat
meningkatkan bisnis. Hanya the next new born company yang dapat berkelanjutan
dalam artian peduli terhadap lingkungan dan peduli terhadap masa depan generasi
manusia selanjutnya.
Hal-hal seperti itu kemudian menjadi penting bagi
realisasi para pedagang. Dengan kesadaran ini, berbagai kampanye keberlanjutan
global telah diluncurkan. Misalnya, kampanye tentang pentingnya sampah ramah
lingkungan, dll. Selain sumber daya alam, perusahaan memandang sumber daya
manusia tidak hanya sebagai sumber daya, tetapi juga sebagai modal dasar atau
modal dasar SDM, yang merupakan elemen dinamis dalam organisasi, termasuk dalam
hal ini organisasi bisnis. Bisnis benar-benar tentang uang, bahan, metode, dan
pasar. Namun dalam praktiknya, tidak ada bisnis yang dapat berjalan tanpa unsur
manusia. Jadi ketika orang digunakan sebagai modal untuk membangun bisnis,
orang-orang ini adalah modal dinamis yang memungkinkan organisasi untuk hidup,
tumbuh dan berkembang.
Referensi:
Filsafat Bisnis ADBI4449, penulis H. Sam’un
Jaja Raharja & Zaenal Muttaqin Edisi ke-2
Post a Comment for "Tugas 3 Filsafat Bisnis/ADBI4449 Universitas Terbuka"