Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Saya Harus Menulis?


Menjawab pertanyaan ini, membuat saya harus flashback ketika SMP kelas 3. SMPN 1 Watampone adalah tempatku bersekolah kala itu. Waktu itu kami belajar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), guru kami yang bernama Pak Awaluddin memberikan tugas untuk membuat artikel di blog.

Sebelumnya, kami sudah diajarkan membuat blog di blogspot. Tapi, saya belum terlalu memahaminya, sehingga harus mencari tutorial di youtube. Akhirnya, jadilah artikel pertama saya. Alias artikel comot dari blog orang lain. 

Baru satu menit, pengunjungnya sudah puluhan. Wah, kok banyak yang ngeklik ya? Tanya saya dalam hati. Tanpa sengaja kaetika mencari tentang blog, saya lihat ternyata blog bisa menghasilkan uang puluhan juta/bulan. Siapa yang tidak tergiur hanya dari tulisan bisa menghasilkan uang. Akhirnya, saya ulik lebih dalam lagi tentang dunia blog.

Hampir tiap malam saya pergi sendiri di warkop untuk cari tau cara mendapatkan uang dari blog. Hingga saya paham kalau blog bisa dimonetisasi dengan iklan google adsense. Sayapun mencoba mengajukan blog ke adsense. Belum ada seminggu, sudah ada email penolakan.

Ternyata tidak semudah itu untuk bekerjasama dengan adsense. Perlu membuat artikel original yang banyak, mengatur tata letak, mendaftarkan ke google console dan masih banyak PR yang harus diselesaikan. 

Tapi, itu tidak masalah. Yang masalah adalah saya pakai nomor orang yang tidak saya kenal buat daftar adsense. Mungkin itu pengalaman memalukan sekaligus mengesankan yang selalu saya ingat.

Ingat nggak, biasanya diawal bulan ajaran baru kita disuruh menulis pengalaman selama kita libur. Tapi, saat itu hanya sekedar melaksanakan tugas.

Dari bloglah saya mencintai dunia kepenulisan. Yang awalnya hanya tergiur dengan cuan yang ternyata tak semuda realita.

Niat yang sebelumnya hanya karena uang, membuat saya merasa kalau menulis itu bisa menjadi wadah mengekspresikan pikiran melalui tulisan. Ternyata tulisan bisa dipakai untuk menyampaikan keluh kesah atau kebahagiaan sehingga perasaan ini tersalurkan.

Semua manusia ada waktunya, tidak ada yang abadi kecuali karya yang ditinggalkan. Kita bisa tetap eksis didunia ketika bisa menyebarkan manfaat sebanyak-banyaknya. Hidup tidak seru kalau tidak meninggalkan kesan. Maka, tulisan bisa membuat kita berkesan dan mau dikenal sebagai apa tergantung tulisan yang kita tulis.

Tulisan itu skill yang bisa dilatih dan dipelajari. Akan terus berkembang seiring proses yang dilalui. Selain itu, skill nulis sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Menciptakan ide dengan tulisan tidak semua orang bisa. Proses kreatif inilah yang terbiasa dihadapi penulis. Dengan kita melatih skill ini, bisa membuat kita berfikir lebih kritis.

Sayang banget rasanya kalau pengetahuan kita tidak dituliskan. Padahal itu bisa bermanfaat bagi orang lain. Tulisan itu bisa dimulai dari hal sederhana, misalnya masalah perasaan. Mungkin itu hal sepele bagi kita, tapi betapa banyak orang yang merenggang nyawa karena cinta. Tulisan sederhana kita bisa menjadi penyelamat dan penyemangat hidup mereka menjadi lebih baik.

Setiap penulis punya karakter dan ciri khas yang berbeda. Karakter inilah yang saya rasa bisa hidup disetiap pembaca. Bagiku menulis adalah kegiatan wajib dan hal yang harus kujadikan kebiasaan.

Mendulang pahala lewat tulisan itu keren, terlebih lagi tulisan itu selalu eksis walau minat baca rendah. Mengawal tulisan dengan syariat agama hingga nanti tulisan akan abadi hingga akhirat.

Menulis bagi kebanyakan orang itu tidak mudah dan memang demikian. Kita harus siap berproses dan alhamdulillah bisa berproses bersama Kerangka Network. Sejujurnya, ada banyak alasan kenapa saya menulis. Untuk saat ini, target naskah buku pertama yang saya tulis bisa selesai dibulan Februari. 

Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Kenapa Saya Harus Menulis?"